Adalah hal yang lazim ketika 3 kata di atas jadi bagian dari karir seseorang, kamu-aku-kita semua pernah dan akan mengalami ketiganya selama masih menjadi “orang gajian”
Selfnote
Cipularang, 27 April 2014
Tukang Parkir
Berpakaian lusuh, rompi warna hijau stabilo dengan warna yg pudar. Bapak itu menawarkan Ku untuk sejenak beristirahat di Masjid itu, hingga Hujan reda, sore itu selepas sholat Ashar, memang Hujan turun sederas-derasnya, aku yang kebetulan singgah karena sudah masuk waktu Ashar pun akhirnya beristirahat di Masjid.
Hujan di luar semakin deras, aku lihat bapak tadi sudah tidur terlentang di atas sajadah yang terhampar di dalam masjid. Mendengkur.
Setengah jam kemudian aku pergi, beranjak bersama Hujan yang sudah reda.
Minggu berikutnya Bapak yang sama menyapaku di parkiran masjid itu, dengan senyum khasnya, menunggu selembar uang seribuan sebagai tanda terima kasih, aku serahkan sesuai dan semestinya, bapak itu mengucap terima kasih dan berlalu dengan pamit karena akan melanjutkan pekerjaannya menyapu halaman masjid.
Tukang parkir merangkap marbot masjid, pikirku.
“Kenapa Ndi? Daritadi gue lihat lu ngelihatin Imam sholat Ashar itu aja, mirip seseorang yaa?” Cecep yang kebetulan sore ini sholat bersama Ku di masjid yang sama sukses memecahkan lamunanku.
“Ahh… Bukan apa-apa kok Cep, cuma masih belum percaya soal Bapak Imam sholat tadi” jawabku.
“Emang kenapa gitu Ndi?” Cecep semakin penasaran.
“Lu percaya gak? Imam sholat tadi itu tukang parkir lho di masjid ini, sebelumnya gue sudah 3 kali sholat di Masjid ini saat ashar tapi belum pernah lihat dia jadi Imam” jawabku menjelaskan ke Cecep.
“Salut euy.. Gue gak nyangka aja, kirain cuma Marbot doang” aku menambahkan.
“Hahhaa…. Kebiasaan jelek lu tuh, jangan menilai orang dari tampilannya bro…” Cecep menyindirku.
“Mungkinlah Cep…” Sahutku sambil menghela napas…
Astagfirullahaladzim..
Bandung, 03 April 2014
Lumbung…
Negara (yg katanya) agraris : Indonesia ini pasti familiar dengan istilah “lumbung”, lumbung adalah tempat penyimpanan hasil pertanian atau bahan makanan yg biasanya terletak tidak jauh dari rumah petani.
Dulu waktu kecil, saya juga suka memperhatikan lumbung tempat penyimpanan hasil sawah Oppung yg berada di loteng rumah, isinya berkarung-karung padi, belum jadi beras.
Dapur, adalah juga tempat Oppung biasa menyimpan hasil panen Jagung, Gambas (Pare kalau orang Sunda menyebutnya..), timun dan hasil pertanian lainnya. Tidak jarang di tempat ini juga ada benih-benih tanaman palawija untuk musim tanam berikutnya. Jauh sebelum Oppung mengenal benih pabrikan cap Panah Merah DKK.
Nah barusan, saat survey ke pedalaman Sumedang tepatnya di Kecamatan Cicalengka saya nemuin lagi tempat penyimpanan yang hampir mirip dengan Oppung punya, jagung hasil panen digantung terbalik dengan mengikat kulit pembungkus jagung, cara ini dipakai untuk mengeringkan jagung. Agar lebih mudah dipipil.
Dipipil : aktivitas melepaskan biji jagung dari tungkulnya.
Berikut photo tempat penyimpanan jagung tersebut :
Memorable banget..!!
Harimau vs Ayam Jantan (katanya..)
Familiar dengan sticker yang nempel di helm itu? Bukan mau promosi sih.. Cuma rada gak asyik aja banyak yg menyepelekan MU saat akan bertarung dengan Muenchen di Perempat Final Leg 1 Liga Champions dini hari waktu Indonesia tadi malam.
Oke.. Kita tau saat ini MU memang sedang sangat tidak stabil.. Menang sekarang.. Besok kalah.. Tapi bukankah semua Tim juga seperti itu?
Hasil 1-1 tadi malam seperti pembuktian kalau MU bisa juga menahan “Tim Super” juara Bundesliga tiga musim terakhir, peraih treble musim lalu, dilatih Pep Guardiola yang sangat sukses di Barca.
Masih leg 1 kata orang, Lihat ntar di Allianz Arena pasti MU bakal kocar kacir, haha.. Itu soal belakangan cuy… Perhatikan gambar ini baik-baik…
Tadi pagi di TL twitter, ada gambar yang menampikan Ayam Jantan dikejar Harimau, si ayam yang malang ditempelin logo MU Dan si Harimau berlogo Muenchen.
Perhatikan, bahkan dengan kelincahan saja seekor ayam bisa menghindar dari harimau, begitu juga MU vs Muenchen ini..
Nothing impossible, (katanya).
Minim-inspirasi 